inkadrina

Minggu, 28 April 2013

Gantung

Haloooo..

Belakangan ada beberapa teman aku yang cintanya sedang diujung tanduk atau sedang berada dalam kondisi ‘putus engga pacaran pun KAYA engga’ aliasnya lagi itu GANTUNG. Kondisi kaya gini adalah kondisi paling awkward dalam suatu hubungan. Percaya ga percaya, karena aku juga pernah ngalaminnya lebih dari sekali *bukan curcol-_-*. Oke kali ini kita bakal bahas tentang ‘gantung’ ini.

Kalau kalian mikir gantung-menggantung itu cuma ada dalam dunia PDKT, kalian salah BESAR! Bahkan dalam pacaran pun kita bisa aja digantung, kampret kan ya? -_- biasanya, status ‘gantung’ ini kita alami ketika kita udah hampir mau putus. Masa-masa hampir putus itu beneran ga enak, asli…. 
Tanda-tandanya biasa bakalan ada masa break atau masa dimana dia bilang ‘aku lagi males. Jangan ganggu aku dulu ya seminggu ini.’ ataaauuuu bisa juga dengan cara dia ga ada hubungin atau ngabarin kita sama sekali. Ketika hampir putus itu rasanya ga punya padahal masih terikat, dan ngerasa punya tapi ga ada gunanya. Serba salah, iya Raisa kali kan.

Kita masih terikat sama pacar kita itu, tapi kegiatan kita sehari-hari itu udah kaya bukan orang pacaran. Udah ga ada lagi yang hubungin, yang sms-in, yang bbm-in hahahaha :p tapi mau dibilang ga punya pun dia tetap ada, cemana itu? .___. Ya itulah, dibilang punya tapi kaya ga punya, dibilang ga punya tapi masih terikat.

Pacar? Ada. Status? Ada. Perasaan? Hampa. Kegiatan? Kaya jomblo. Ngenes bos..

Masa digantung ini lebih sakit dari masa putus. Bayangin aja, kalo digantung itu ibaratnya udah jelas kita sakit tapi dibiar-biarin dulu. Buat apa? Udah tau sakit malah dilama-lamain ngobatinnya. Dibiarin dulu sampe belalat lukanya. Beda sama putus, putus yauda sakitnya sekali gitu aja. Putus udah selesai. Iya sakitnya pas putus aja, siap putus baru meradang .__. Tapi, percaya ga percaya, setelah putus biasanya kita akan ngerasa lega karena status kita juga udah bukan ‘abu-abu’.

Tapi tetep, putus itu statusnya lebih jelas daripada gantung. Bayangin aja kalo orang yang digantung ditanya sama temennya ‘kau cemana sama dia sekarang?’. Mau jawab apa coba hayo? Mau bilang baik-baik aja nyatanya ga baik-baik aja, mau bilang lagi gantung pasti males kalo temen-temennya nanyakin lebih lanjut lagi *kawannya ngapain juga kepo kali nanya-nanya coba*

Bahkan, lebih enak lagi jomblo daripada di gantung pas pacaran. Gantung itu level ngenesnya dibawah status ‘ditinggal nikah sama pacar’. Kalo jomblo itu udah jelas. Bebas. Free. Suka-suka dia mau ngapain. Nah kalo di gantung? Mau suka-suka pun ga bisa karena masih punya status. Mau buat selayaknya orang pacaran pun uda ga dipeduliin lagi sama si pacar. Kasian kan? Makanyaaaa… sebenarnya lagi, lebih ngenes di gantung pas masih pacaran daripada di gantung pas masih pendekatan *bukan curcol suer*

Jadi, buat kalian-kalian yang suka gantungin orang khususnya yang gantunginnya pas masih pacaran, yaudah sih coba mikir gimana buat ke depannya.  Kalo emang udah ga bisa lagi dilanjutin yauda putusin secepatnya. Kalo emang masih ada rasa sayang dan ada niat buat ngelanjutin, yauda perbaikin keadaan yang udah hampir kering kerontang garing itu. Jangan di gantungin lama-lama. Kasian. Jemuran aja kalau udah sore diangkat, ga di gantung lagi. Masa orang di gantung bisa sampe berhari-hari. Kalah sama jemuran.

Nah, buat kalian korban-korban yang di gantung juga harus mikir. Emangnya mau di gantungin terus? Apalagi kalo si dia seakan-akan gamau tau akan kelanjutan hubungan kalian. Nah ini dia, saatnya kalian yang ambil tindakan. Karena biasanya yang kaya gitu itu, dianya nunggu untuk diputusin duluan. Buat keputusan kalo emang si dianya udah kaya ga mau peduli lagi dengan keadaan hubungan kalian. Emangnya orang menggantung itu pantas untuk ditunggu-tunggu? Emangnya dia pantas buat keputusan sesuka-suka dia kapan maunya dia? Enggak kan.

Jadi intinya, mikir. Pake otak tuh pake logika, jangan lagi pake perasaan sih kalo emang dianya uda ga pantes buat dipertimbangin pake perasaan.

'Film aja kalo endingnya gantung, kita ga bakal suka. apalagi kalo yang digantung itu hati.'
 
Nah, sekian postan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kalian yang menggantung atau pun digantung :*
Ciao! <3

Rabu, 24 April 2013

Review: Mursala

Halooooww.

Kemarin adalah pertama kalinya aku nonton bareng Yuly dan kami memutuskan nonton film MURSALA. Kenapa Mursala? Oke. Sebenarnya aku yang kesibukan minta nonton film ini. Aku bujuk-bujuk Yuly supaya nonton film ini hehehe

Hanya ada 2 alasan kenapa aku mau nonton film ini. Alasan pertama dan paling utama adalah: pemeran utamanya RIO DEWANTO. Nonton trailernya aja udah melting sendiri liat Rio Dewanto aaaaaah T__T oke lanjut. Alasan kedua adalah: film ini banyak mengambil lokasi di pulau Sumatera. Film ini mengambil banyak keindahan pemandangan alam dari Tapanuli Tengah, Sumatera.


Sekilas cerita tentang film ini:

Film ini bercerita tentang Anggiat Simbolon (Rio Dewanto), seorang anak kampung yang merantau ke kota Jakarta dari kampungnya di Sorkam, Tapanuli Tengah. Dia menjadi pengacara yang cukup sukses di Ibukota Negara kita dan namanya sedang melambung tinggi karena dia sedang membela suatu kasus ‘Pencurian Sandal Jepit’. Namun, itu semua belum sempurna karena sang ibu menginginkan Anggiat segera menikah.

Di Jakarta Anggiat telah berpacaran dengan wanita batak lain yang dia cintai yaitu Clarita Saragih (Anna Sinaga), seorang presenter televisi. Ketika Anggiat pulang kampung, Anggiat memperkenalkan Clarita kepada keluarganya. Awalnya, keluarga Anggiat menyukai Clarita yang cantik dan kelihatan pintar.

Namun, masalah besar muncul karena marga mereka berdua termasuk dalam larangan adat. Mereka dilarang menikah karena marga Simbolon dan Saragih masih bisa dikatakan adalah saudara, saudara yang sangat dekat. Dan kita tidak boleh menikahi saudara kita sendiri. Mereka boleh menikah dan melanggar adat dengan akibat mereka akan dikeluarkan dari marganya masing-masing dan dianggap bukan keluarga lagi.

Di tengah kebimbangan, Anggiat bertemu kembali dengan Bonatiur Sinaga (Titi Rajo Bintang), pariban yang ternyata teman masa kecilnya dulu di Pulau Mursala. Tiur adalah seorang pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Dia bekerja sendirian untuk melindungi Karang di Laut. Si Tiur menyukai Anggiat, tetapi dia tetap mendukung Anggiat menemukan cara agar Anggiat bisa selalu bersama dengan Clarita.

Ketika Tiur mendapatkan masalah, Anggiat lah yang menolongnya dan menjadi pengacaranya. Lalu tidak berapa lama, Clarita memutuskan untuk kuliah mengambil gelar master ke luar negeri. Anggiat sadar dia memang tidak bisa bersama dengan Clarita. Seiring berjalannya waktu, dia malah semakin dekat dengan paribannya, Tiur.


Film ini cukup menyegarkan mata dengan berbagai keindahan alam Tapanuli Tengah yang disajikan didalamnya dan konflik-konflik di film ini juga tidak terlalu rumit. Film ini cukup menghibur dengan berbagai humor yang ada didalamnya. Akting para pemain juga bagus dengan logat Batak yang tidak terlalu dibuat-buat, hanya saja ada beberapa pemain seperti Clarita yang menurut aku kurang menghayati perannya. Dia berbicara seakan-akan sedang membaca teks.

Kekurangan lainnya dari film ini adalah ending dari film ini gantung. Tidak diceritakan bagaimana akhirnya kisah asmara Anggiat padahal konflik di film ini adalah Anggiat yang bersikeras ingin tetap menikahi Clarita karena dia sangat mencintai Clarita atau bisa dikatakan konflik film ini adalah kisah asmara Anggiat, tetapi di film ini tidak diceritakan akhirnya Anggiat akan menikah dengan paribannya, Clarita atau malah tidak dengan kedua-duanya.

Aku cukup heran ketika film habis tepat pada adegan Anggiat datang mengunjungi Tiur. Aku kira masih akan ada kelanjutan cerita tersebut dan Anggiat akan menikahi Tiur. Tetapi selain bagian endingnya, aku cukup suka dengan film ini. Terlebih karena aku sangat menyukai Rio Dewanto dan sepanjang film dia sanggup buat melting karena banyak pengambilan gambar yang mengambil gambar dia secara close up.

Btw, he’s awesome <3 hahaha


Sekian review filmnya! Semoga bermanfaat bagi yang kepengen nonton film ini.
Ciao! <3

Senin, 22 April 2013

Si Anak SMA di Ruang Tunggu ICU

Haloooo.

Kalian tau, aku lagi di Rumah Sakit sekarang. Bi uda (tante) lagi sakit, eum, lumayan parah sih sampai masuk ICU. Btw, doain supaya bi uda cepat sembuh yaaa O:)

Baru sekali ini masuk ruang tunggu ICU dan operasi. Di ruang tunggu ini….mukanya muka suntuk semua *ya iyalah-_-* muka ngantuk, capek, suntuk, gelisah, takut, ini ni semuanya ngumpul disini.

Teruuuss, ada satu hal yang buat agak, eum, sedih disini. Ada anak cowok masih SMA. Dari kemarin kami sama-sama nungguin di ruang tunggu ini. Mukanya asli suntuk kali, kaya kurang tidur. Terus si mama ajak ngomong. Ternyata mamanya lagi di ruang operasi. Operasi tumor di lehernya. Nah terus ga berapa lama, mamanya keluar dari ruang operasi dan dipindahin ke ruang ICU. Kayanya mamanya dalam keadaan ga sadar. Ada banyak alat bantu pernafasan diletakin di lehernya buat memompa pernafasan mamanya itu. Ngeliatnya sebenarnya agak kasian dan takut :|

Terus dia cerita banyak. Dia bilang dia masih kelas 2 SMA dan umurnya udah 18 tahun. Watdehel aku aja baru 17 tahun- ____- ternyata dia pernah tinggal kelas sekali. Dia bilang dia takut kali mamanya operasi ini karena ternyata selama ini dia bandel, bandel pake kali. Papanya banting tulang buat ngehidupin keluarganya. Tapi, biarpun dia yang paling bandel diantara saudara-saudaranya, dia yang paling di sayang sama mamanya. Intinya dia cerita itu, dia gamau kalau ada apa-apa dia nyesal dan belum sempat minta maaf sama mamanya karena dia bandel kali. Nah terus dia dinasihatin sama mama.

Mama bilang ‘doain aja supaya mamamu baik-baik aja di dalam, nah terus kalo mamanya udah sembuh minta maaf sama mama. Rajin-rajin sekolah. Orangtua itu ga minta banyak kok. Memangnya pernah papamu nyuruh kau bantuin dia kerja banting tulang di ladangnya? Engga kan? Ga pernah kan dia nyuruh kau ngangkat-ngangkat sawitnya itu? Orangtua itu cuma nyuruh anaknya belajar, ga usah lah pun kalian bantuin nyari duit. Cuma belajar, bagus-bagus sekolah, itu aja yang diminta orangtua ini. Apa gak senang kau kalo misalnya udah sukses kau bisa beliin mamamu apa yang dia mau? Jadi baik-baiklah sama orangtua. Mungkin ini teguran dari Tuhan supaya kau sadar.’ *jleb* dan si cowok ini terdiam, nunduk dan nangis begitu mama bilang gitu. Cowok.. makhluk yang paling pantang nangis dan nangis gitu aja didepan kami. Berarti yang dibilang mama emang jleb kan.

Tapi kalau dipikir-pikir, emang iya kan. Kadang emang kita sebagai anak yang kurang bersyukur. Udah dikasih hidup enak malah selalu ngerasa kekurangan. Padahal kita ga dituntut apa-apa sama orangtua kita. Yang mereka suruh sama kita itu cuma belajar dan sekolah baik-baik. Itu aja. Dan itu juga untuk masa depan kita kok, bukan masa depan orangtua. Orangtua ga nyuruh kita bayar biaya sekolah kita sendiri, mereka ga nyuruh kita bayar segala keperluan kita, mereka juga ga pernah nyuruh kita ikut kerja banting tulang buat biayain keluarga kita. Yang mereka tuntut Cuma belajar dan sekolah baik-baik, dan itu pun kita males-malesan ngejalaninya walaupun sebenarnya yang dituntut mereka itu buat masa depan kita.

Betapa gak tahu dirinya kita sebagai anak… Betapa ga bersyukurnya kita…

Jadi, mulai sekarang, pikir. Apa yang udah kita kasih ke orangtua. Orangtua ga nuntut banyak ke kita. Syukurin apa yang udah ada. Bersyukur masih dapat hidup berkecukupan. Ingat diluar sana masih banyak orang yang ga bisa sekolah, yang disuruh orangtuanya ikut kerja banting tulang, dan lain sebagainya :)

Beberapa hari kemudian, Bi Uda udah boleh keluar ICU dan pindah ke ruangan biasa. Nah, pas kami mau jenguk Bi Uda, kami ngeliat si anak SMA itu duduk termenung di depan Musholla RS. Si Mama ngedatangin dia.

*dengan nada ceria si mama nanya* ‘hey, gimana mamamu? Masih di ICU? Udah sembuh?’
*diam bentar* ‘kemarin sempat dibolehin keluar ICU dan pindah ke ruangan, buk. Tapi baru sehari di ruangan langsung dipindahin lagi ke ICU.’
‘terus sekarang masih di ICU?’
‘udah ninggal mamaku, buk. Sekarang masih di ICU.’

Kami yang dengarin langsung terdiam, ga sanggup lagi mau bilang apa. Si anak SMA tadi antara mau nangis dan engga, kami yang dengarin kelanjutan cerita dia ikutan nangis. Bayangin gimana beban dia dan keluarganya. Udah berhari-hari nginap di RS, rumahnya di luar kota, berhari-hari udah ga sekolah demi nemenin mamanya di RS, biaya RS yang katanya lebih dari 50juta, nambah lagi mamanya ga tertolong. Dan kami gatau entah si anak ini sempat minta maaf ngga sama mamanya :’)

Jadi, sayangi orangtua sebelum semuanya terlambat :’)
Doakan juga semoga mama si anak tersebut dapat diterima disisi-Nya dan keluarganya mendapat ketabahan :')

Semoga postan kali ini dapat bermanfaat!
Ciao! <3<3

Kamis, 18 April 2013

High School *again*

Haloooooo. Btw, hari ini adalah hari terakhir anak SMA UN, yang artinyaaaa coret-coret. Yak, tepat sekali!

Pasti rasanya lega kali, apalagi UN tahun ini bisa dibilang, euuum, sedikit kacau dan UN-nya katanya sangat menentukan buat masuk ke PTN. Iya, iya, ngerti. Pasti merasa tertekan, karena UN itu ibarat separuh dari SNMPTN lah. Nah selesai UN pastinya senang-senang.

TL di Twitter tadi malam itu penuh sama anak-anak SMA yang galau mau ninggalin SMA. Yah, high school never ends. Mereka balik nostalgia dari pertama kali MOS dulu sampai sekarang kelas 3 dan barusan melaksanakan kegiatan coret-coret. Ga kerasa kan udah 3 tahun ada di SMA?  Ga kerasa juga uda hampir setahun waktu terakhir kami coret-coret dulu. Hft, kaya masuk ke lorong waktu ya, ga terasa, waktu jalannya cepat kali.

Kami, sebagai anak-kuliah-yang-masih-kangen-SMA udah pasti ikutan galau liat TL-TL anak-anak SMA yang galau mau ninggalin SMA. Jadi ingat pas masa-masa SMA, cabut sekolah, ngerjain guru pengganti yang biasanya masih muda, telat disuruh kutip sampah baru boleh masuk, ke kantin pas pelajaran terus ketauan dan kejar-kejaran sama pak Poniman, pas upacara yang diperhatiin bukan jalannya acara tapi malah merhatiin yang berdiri di samping :p ga ngerjain tugas barengan sekelas, dimarahin wali kelas disuruh berdiri di depan dengarin dia merepet panjang lebar, kalau ga ada guru malah duduk-duduk di depan kelas, ingat masa-masa masih ngedance dulu, ingat masa-masa galauin cowok pagi-pagi udah didepan kelas duduk sambil pakai headset dengarin lagu galau *asli ngenes*, ingat galauin UN, ingat gimana senangnya pas selesai UN dan coret-coret, ketawa-ketawa seharian, semuanya temenan pas coret-coret, terus lanjut sibuk SNMPTN, sibuk les, sibuk bimbel sampai malam, kalo lagi males malah cabut les, ikutin TryOut di bimbel mana aja demi masuk PTN…. Kalo bicarain SMA ga ada habisnya ya :”))

SMA itu ngangenin kali, asli :’)

Masih ingat dulu pas masih UN. Jujur, dulu kami ga terlalu mikirin UN karena itu hanya untuk syarat kelulusan dan nilainya ga di pakai buat masuk ke PTN, beda sama sekarang. Jadi bisa dibilang dulu UN itu ga terlalu jadi beban pikiran anak-anak SMA. Yang penting pintar-pintar nyari jawaban dan jangan sampai ketahuan pengawas. Beban pikiran ‘gimana kalau ga lulus’ pasti ada tapi porsinya lebih sedikit daripada beban anak-anak SMA sekarang.

Yang paling down itu pas hari pertama UN karena masih belum tau gimana situasi dan kondisinya nanti. Dari jam 5 udah stay dirumah temen buat ‘belajar bersama’ dan perginya bareng-bareng. Udah nyiapin juga makanan dan Koran untuk pengawas karena kami kan perhatian sama pengawasnya :3 hari pertama itu emang luar biasa aja, bangun siap solat subuh ngantuk-ngantuk udah pergi ke rumah temen, bayangkan betapa sipit-sipitnya mata kami-__- dan kami masih bingung mau taruh ‘hasil belajar bersama’ kami dimana ._. yauda terakhir pakai cara lama. Ada yang ditempel di paha, ada yang ditaruh di tali pinggang, ada yang ditaruh di dalam kantung, ada yang naruh di kotak pensil, khusus cewe ada juga yang nempel di balik rok. Wuih, banyak la. Berbagai cara dan berbagai kreatifitas pun dikeluarkan kalau udah masalah ginian. Nah, hari kedua ketiga keempatnya udah ga terlalu down karena kami udah tau situasi dan kondisinya gimana.

Ingat kali pas hari terakhir UN itu, semua muka kami kelihatan lebih cerah dan lega karena udah habis masa perang part II *yang part I-nya UAS .__.* dan jelas aja kelihatan lebih senang karena hari itu adalah hari dimana kami bakalan coret-coret =))) dari rumah udah nyiapin berbagai amunisi dari mulai pilox sampai spidol daaaaaan beberapa dari kami udah antisipasi. Bener aja, pak Poniman datang dari kelas ke kelas ngerazia yang bawa pilox dan lain-lain. sampai dibongkar-bongkar tasnya. Ada beberapa yang piloxnya disita tapi ada juga yang udah antisipasi naruh piloxnya di mobil atau di motor mereka.

Pas bel selesai ujian matpel kedua, asli semua langsung tepuk tangan. Muka cerah, senang, lega, semuanyaaaaa =)))) langsung ngumpul di Maya, coret-coret part I. Meriah kaleeeeeee gak meriah aja =)) disitu minta tanda tangan semuanya dan ehm, tanda tangan lektu :3 baru foto-foto. Siap itu lanjut ke Tadu. KONVOOOOIII!! Ya Allah, jalan serasa milik kami. Ga ada yang namanya lampu merah, terobos teroooosss~ jalan punya anak smanpat haha nyampe Tadu jumpa sama anak smansa, harapan, dll. Yauda lanjut la teros coret-coret. Yang buat geger itu dulu mobil si Babo. Dari pagi mobilnya uda di semprot-semprot pake pilox, nyampe Tadu mobilnya uda ga berbentuk wkwkwk siap dari Tadu, lanjut lagi ke MW. Sempat-sempatnya lagi hampir bentrok sama suporter bola yang lagi lewat juga-___-

Udah sore, dalam keadaan kucel, muka lepak, kelaparan, capek, lelah, berantakan, baju udah warna-warni, rambut udah warna ungu, bau keringat, dan kami masih berkeliaran di MW. Akhirnya ada yang inisiatif ke Mcd sebelum kami pingsan kelaparan di tengah MW itu. Ga peduli lagi sama tampang :| nyampe rumah pas maghrib. Kena repet bos dirumah tapi tetep aja ga bisa buat senang hari itu cacat :’) tapi tetep, foto bareng dan tanda tangan si doi yang ada di belakang seragam itu yang jadi pelengkap hari itu woohoooo :p

Begitu masuk kamar, itu seragam langsung di gantungin dan dipandang-pandangin lagi. Ada tanda tangan siapa aja disitu. Mandangin sambil sesekali diiringi ketawa-ketawa kecil :) mandangin sambil sesekali terlintas ingatan kenangan hari itu dan kenangan pas masa-masa sekolah sebelumnya. That day was the best day ever :)

Setelah mandi dan sebagainya, buka TL. Tentu aja, TL penuh sama anak-anak SMA yang coret-coret. NgeRT semua yang ada di TL. Nulis twit-twit betapa senang dan gilanya hari itu. Betapa bakal kangennya sama SMA dan segala seuatunya tentang SMA. Betapa sedihnya bakalan pisah sama mereka yang biasanya ada di setiap harinya, bahkan jumpa teman sekelas itu udah kaya jadi rutinitas. Isi TL malam itu campur aduk. Ada yang buat senang, ada yang buat hampir nangis, ada yang buat galau, ada yang buat terharu, semua ada, semua lengkap. Hari itu sempurna tanpa cacat :)

Masa SMA emang masa yang paling indah *sejauh ini*. Masa dimana kita masih bego-begonya, terus nambah pengalaman, nambah kedewasaan, nambah cara kita menanggapi masalah, nambah luas cara berpikir.

Masa SMA adalah masa dimana kita ngerasain manis pahitnya, dalam hubungan asmara khususnya :) dari mulai yang bego sampai jadi agak pintar hahaha masa SMA adalah masa dimana kita galauin lawan jenis, jatuh bangun dalam berhubungan sampai kita ngerti mana yang benar dan mana yang salah, mana yang buruk dan mana yang baik, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Di SMA semuanya berubah. SMA itu termasuk salah satu masa proses pendewasaan yang paling ‘asik’. SMA itu masa yang bego, tapi tetap menyenangkan :))

Buat adik-adik semua, semoga kalian lulus UN dengan hasil yang memuaskan dan masuk PTN yang kalian inginkan. Amin.

Sekali lagi, high school never ends :)
*ngepost tentang SMA itu ga pernah dikit*
Ciao! <3

Selasa, 16 April 2013

16 April 2013

Halooooo..

Pengen cerita dulu tentang hari ini. Hari ini asli keter ga nentu dari pagi dan kayanya yah...panjang aja perjalanan hari ini.

Hari ini jadwal UTS statistik di gebung b jam 12.30. Iya lagi musim UTS dan hari ini UTS statistik. Sekali lagi, statistik. Iya, ngitung-ngitung. Ada angka-angkanya we, ada tabelnya juga, rumusnya 
pun ada. Oke lupakan.

Jadiiiii, rencana awalnya kemarin itu, mau ke kampus jam 10 terus jalan sama Dewi, Kif, dan bang Erwin entah kemana yang penting jalan. Tapi ternyata si Kif ga bisa dan gagal lah rencana tersebut. Jadinya, jam 10 masih anteng-anteng di rumah sambil megang buku statistika. Pegang aja kok, jangan suudzon.  Nge-WhatsApp si Kif ‘jam berapa ke kampus?’ ‘ya sebelum masuk la.’ Itu pun aku tau, Kif kampret -___-

Jadi intinya jam setengah 12 nyampe la ke gedung b, uda cun buat UTS. Alhamdulillah UTS kali ini open book. Tapi teuteup aja panas kepala kalo uda jumpa sama angka-angka :) udah cuaca panas nyengat tambah lagi jumpa statistika. Apa ngga sempurna kali siang anak kom A kaya gitu .__. Tapi akhirnya selesai juga kok dan yah semoga aja hasilnya memuaskan. Kepala anak kom A uda pada berasap semua *iya lebay-_-*

Nah kembali lagi, rencana awalnyaaaa…siap UTS statistik itu, kami dan orang Ichay mau karokean tapi rencana tinggallah rencana, ada yang ga bisa dan lain-lain. Terakhirnya kami ga jadi karokean dan berniat mau makan siang. Ichay minta jemput di rumahnya buat makan siang sama diluar. Nah, pertengahan mau jalan ke rumah Ichay, tiba-tiba ‘abang’nya Kif nelfon. Dia minta tolong kami buat ke Berjaya Group karena temennya berserak dan mau diobatin di RS. Batal lah kami makan siang sama Ichay dan jadilah kami ke Berjaya Group.

Masalahnya: BERJAYA GROUP INI DIMANAAA WOOOYY??!!!! -______- abangnya si Kif ngasih alamat ga jelas. Dibilangnya di Ringroad padahal uda mau ke arah Mariendal .___. Untung kami ga nyasar sampe Bumas.. Bagi-bagi tugas, si Dewi liat yang bagian kanan, aku bagian kiri buat nyari Berjaya Group tadi -_- dan sotoynya aku bilang ‘we, Berjaya Group itu kayanya tempat-tempat Bluebird itu lah.’ Apaan-___- nah, kebetulan di tengah jalan ada ngelewatin Lapo Tuak. Suer aku baru pertama kali ngeliat Lapo Tuak di Medan, ya itu tadi -_- yauda iseng-iseng 4square lagi di Lapo Tuak wkwkwk Kif sama Dewi merepet karena nama mereka juga ada dibuat di 4square. Sepanjang jalan ngekeh aja padahal ada pasien yang harus dibawa ke RS =)))

Lanjut, terus si Kif nelfon abangnya ‘dimana sih Berjaya Group ini?’ ‘kau liat ajala dimana tempat yang ada cowok-cowok gantengnya’ ‘eh tolong la dulu jangan sok kegantengan’ ‘kami di pinggir jalannya loh nanti kan keliatan’ ‘yauda kalo nampak mobilku kalian lambaikan tangan ya’ dan yah…mereka melambai-lambaikan tangan begitu ngeliat mobil Kif. Persis kaya orang sarap. Oh iya, btw, Berjaya Group itu tempat jual bahan bangunan kok bukan tempat Bluebird.

Nah, nyampe la kami dan keliatan la abang itu luka-luka. Yah, banyak sih. Ga tega liat lukanya .__. Tapi udah diantisipasi lukanya dibalur pake kopi. Lanjut lah mau ke RS Siti Hajar, abang itu duduk di belakang berdua sama Dewi. Sempat-sempatnya si Kif nanya ‘ke RS ni kan bang?’ ‘ngga dek. Ke Hairos dulu ya biar mandi dulu bersihin kopinya ini.’ .___. Orang uda luka parah, sempat-sempatnya lagi dibecandain. ‘mau minum bang? Biar singgah dulu beli minum.’ ‘abang gam au makan? Biar singgah di Pizza Hut.’ ‘eh, panas ya bang? lapin lah keringat abang itu wik.’ Kalimat-kalimat yang dilontarkan sepanjang perjalanan =)) dan ada pulak itu tadi orang sempat-sempatnya belik PosMet di lampu merah tapi tetep berguna kan itu korannya buat si pasien :3

Nyampe RS, kami Trio ladies-ladies duduk trus izin bentar buat makan siang yang tadinya tertunda. 
Akhirnya kami makan di Mie Ayam Brimob. ‘agak’ kalap juga tadi makannya mehehehe :3 siap makan si Dewi pulang duluan. Aku sama Kif balik ke RS buat nungguin abang itu masih diobatin. Yaudah sih, cerita-cerita sama yang lain. Entah apa aja kejadian. Yang ditegur pegawai RS karena bising la, bang Rizaldi mau duduk terus kursinya tergeser-geser la, terus ada lagi adiknya bang sandy! Mirip, lucu gitu hahaha =)) terus akunya dijemput, si Kif masih tinggal disitu.

Aneh ya, rencana banyak tapi jadinya malah entah kemana-mana hahaha ga jelas. Rencana aja bisa ga jelas apalagi orang. Yaudah sih tinggalin aja *sumpah ga nyambung, inka-_-*. Biasanya, rencana itu malah ‘selalu’ jadi kalo ga direncanain duluan. Kok ribet ya. Intinya, kalo direncanain matang-matang duluan biasanya malah ga jadi. Udah gitu aja.

Anyway, get well soon ya bang! Oh iya, selamat ulang tahun juga ya Siti Hajar! Terus kan, yang sabar ya adik-adik yang lagi UN! #apasih #entahla #yangpentingucapinaja

Wish us luck buat UTS SHI dan SSBI besok! 
Ciao! <3

Jumat, 12 April 2013

Mereka *Random Post*

Ini pertama kalinya buat puisi 'serius' *pas SD ga dihitung*. Ini sebenarnya puisi aku buat untuk tugas mentoring. Tugasnya disuruh buat cerita atau puisi tentang orangtua. Kenapa aku ga buat cerita aja? Karena puisi lebih singkat-_-

Ehem, mungkin aku ga sepandai Nyimas dalam hal buat puisi. Mungkin puisi ini ga secakep kata-kata di puisi "ENTAH"-nya Nyimas.  Tapi, percaya ga percaya, nulis puisi sependek ini aja aku mikirinnya sejam lebih. Buat puisi emang sulit, tapi ga sesulit ngambil hati abang itu kok. oke salah fokus. maksudnya buat puisi emang sulit tapi kalau satu puisi udah selesai, jadi pengen nambah untuk buat puisi lagi.

oke, ini puisinya. tapi.....janji ya. janji jangan ketawa, ngakak, gelak atau apapun. janji ya? JANJI NGGAK??!! oke.. ini dia. awas kalo ketawa.


MEREKA

Mama…
Seorang ibu dan seorang sahabat bagiku
Orang yang paling mengerti
Tanpa ada yang bisa menandinginya…

Berkali-kali dikecewakan
Tetapi tidak pernah berhenti untuk peduli..
Berkali-kali dibuat menangis
Tetapi tidak lelah untuk terus menyayangi…

Ketika ada masalah
Dia orang pertama yang menyediakan bahu untukku…
Ketika aku sakit
Dia orang pertama yang membasuh dahiku dengan handuk dingin…

Mama…
Kau… wanita terbaik selama-lamanya

Papa…
Seorang iman yang sangat kuat dan tegar…
Bekerja keras demi keluarga kecilnya
Tanpa memperdulikan betapa letih raganya…
Tanpa menghiraukan betapa sudah rapuh tubuh tuanya…

Papa…
Kau bukanlah satu-satunya lelaki yang aku kenal
Tetapi kau adalah lelaki terhebat…
Lelaki terhebat sepanjang masa


Yah, terima kasih sudah membaca postan yang berisi puisi tak seberapa ini :)
See you on my next post! 
Ciao! <3