"mom’s problem is daughter” – kalimat dari sebuah serial di TV.
Yah, masalah ibu adalah anak perempuannya. Kenapa begitu?
Kenapa harus anak perempuan? Kenapa ga anak laki-lakinya? Jawabannya mudah.
Karena seorang ibu lebih protektif terhadap anak perempuannya daripada terhadap
anak laki-lakinya. Positif! Walaupun dia punya 2 anak perempuan dan 1 anak
laki-laki, seorang ibu akan lebih protektif terhadap anak perempuannya. Oleh
karena itu, masalah bagi seorang ibu adalah anak perempuannya *yang biasanya
sangat sulit buat dijaga*.
Dan sama seperti mamanya, anak perempuan biasanya
berpendapat bahwa “girl’s problem is mom”. Kenapa begitu? Udah jelas…. Karena
tentu saja banyak anak perempuan yang merasa terkekang oleh mamanya. Yah,
semacam timbal balik ya. Ga semua mama sih kaya gitu, tapi ibu pada umumnya
adalah sosok yang agak menyebalkan untuk anak perempuannya.
Tapi, biar bagaimana pun menyebalkannya si mama, tetap she’s
the best mom in this world! Terkadang
ada saat dimana mama memang sangat menyebalkan karena ga satu otak atau satu
pikiran dengan kita, tapi ada saatnya kita emang merasa pas dan butuh dengan
dia. Di setiap marahnya mama itu masih tersimpan rasa peduli. Di setiap
tindakan protektifnya itu masih tersimpan rasa sayang.
Misalnya di saat belanja. Yah, belanja sama mama ada enaknya
dan ada engganya. Enaknya itu semua belanjaan kita disponsori oleh mama, kita
tinggal nyoba barangnya, kalau cocok tinggal dibayarin sama mama. Kalo haus dan
lapar tinggal bilang sama mama terus dibayarin. Teruuss enaknya kalo sama mama,
bakal ada yang frontal bilang barang itu cocok ga buat kita. Mama bakal selalu
jujur itu barang cocok ga buat dipakai sama kita. Ga enaknya adalaaaaah, ya,
terkadang selera kita *anak muda,ehm* berbeda dengan sang mama. Yang menurut
kita lagi ngetrend, bisa dibilang kampungan sama mama. Yang menurut kita bagus
warnanya, bisa dibilang kusam warnanya sama mama. Yah, that’s mom.
Ada lagi di saat mau pergi sama temen. Entah karena zaman
yang emang udah berubah atau emang si mama yang agak lain. Apa mungkin
pergaulan sekarang yang lebih bebas daripada pergaulan zaman dahulu?-_-“ kalo
saya, khususnya, sangat jarang dikasi pergi sama mama keluar kota sama temen
apalagi sampai nginap. Ya, saya sadar diri kalau saya belum bisa jaga diri
sendiri dengan tepat emang jadi yah, terima nasiblah kalo emang susah dikasi
keluar kota gitu. Tapi tetap aja sekali-sekali kita pasti pengen juga pergi
jauh bareng teman. Kalo tetap ga dikasih, biasanya si anak bakalan merajuk.
Mogok makan, mogok ngomong, mogok disuruh bantuin beres-beres rumah dan
kerjaannya ngunci diri di kamar. Ha! Girls….
Tentu aja yang ngalah pada akhirnya adalah si anak karena pada umumnya anak yang lebih butuh orangtua daripada orangtua
membutuhkan anak. Dan satu lagi. Si mama sangat susah buat percaya sama
temen-temen kita apalagi temen kita yang baru yang masih asing buat dia. Dia
bakalan banyak nanya tentang teman kita tersebut hahaha mom!
Lalu di saat sakit. Setiap sakit pasti saya selalu dimarahin
sama mama. Dia marah karena saya sering jajan diluar, makan ga teratur dan
sering minum-minuman yang dingin tanpa makan sebelumnya. ya, disaat saya sakit,
dia enak-enaknya marah. Dia selalu bilang ‘mama ga peduli kalo kamu sakit. Kamu
sendiri yang makannya ga beres.’ Nyatanya? Dia orang pertama yang nanyakin
kenapa lemas, dia orang pertama yang nanyakin udah minum obat belum, dan dia
orang pertama yang bakalan nyuruh istirahat. Sebagai orang yang, ehm,
penyakitan, bisa dibilang saya sangat sering merasakan sayangnya mama ketika
saya sakit. Ketika pergi ke dokter, mama akan khawatir seakan-akan yang sakit
itu adalah dirinya, seakan-akan yang didiagnosa itu adalah dirinya, seakan-akan
yang disuntik itu adalah dirinya. Mama rela tidak tidur sepanjang malam ketika
menjaga anaknya yang sedang sakit. Tidak heran begitu anaknya sembuh, maka si
mama gantian untuk sakit. That’s mom.
Yah, sengesel-ngeselinnya si mama tetap aja dia itu
segalanya. Mom’s everything. Apa coba yang bisa kita buat tanpa mama? Apa
jadinya kita tanpa dia? Iyah, tepat. Ga jadi apa-apa kita tanpa dia.
Seberapa
banyak pun kita buat baik ke mama, semuanya belum cukup buat balas budi ke dia.
Belum cukup…. Saking banyaknya yang udah dikorbankan seorang mama buat kita,
anaknya. Anak yang kadang ga tahu diri. Anak yang kadang bisanya Cuma
mengecewakan orang tua dan membuat mereka menangis. Kalau beribu perbuatan baik aja ga cukup buat balas budi ke mama,
terus kenapa kita masih bisa ngelakuin hal yang ngecewain buat dia? Buat
baik aja belum terbalas, apalagi ditambah sama perbuatan yang ngecewain.
Percayalah, gimana pun ngeselinnya si mama, pasti selalu ada
pesan di setiap larangannya tersebut. Pasti selalu ada kebaikan di setiap
kata-katanya. Dan pasti selalu ada rasa sayang di setiap perbuatannya.
Mom, I love you most.